Jumat

Melihat Takdir

Gusti Allah Maha Berdiri Sendiri dan ndak membutuhkan siapapun atau apapun, sementara kita senantiasa bergantung kepadaNya. Ketetapan, kenyataan hidup, perintah dan laranganNya, kebutuhan dan amalan kita, adalah bagian dari kehendak dan rencanaNya. Gusti Allah adalah pencipta dan pemelihara segala yang kasat mata dan tak kasat mata, dalam ruang dan waktu, dan di luar ruang dan waktu, sebelum sekarang, sekarang, dan yang akan datang.

Kita memohon kepadaNya agar membuat kita ridla dengan keputusanNya dan sabar dengan apa yang kita alami. Penderitaan atau ketersesatan adalah jalan sebab kepada rasa butuh kita, sehingga kita mau bertaubat dan berdoa kepadaNya, menangis dan mendamba kedekatan serta perhatianNya. Subhanallah. Sesungguhnyalah amal dan kebutuhan kita bukanlah penyebab kemurahan dan rahmatNya. Mereka ada hanya untuk mengurangi rintangan dan hijab di depan hati kita, sehingga kita menjadi bisa melihat kemurahanNya. Takdir kita...adalah hasil dari bertumpuknya ketetapan, yang saling berhubungan dengan sarana sebab akibat. Sedangkan rahmat, cinta, dan keadilanNya adalah kekal abadi.

Cinta, ampunan, dan rahmatNya telah mendahului semua eksistensi.
Amal kita mengikuti papan petunjuk jalan, padahal sebenarnya kita telah ada di kotaNya !

Subhanallah...