Jumat

Prosesi Hati

Mengapa Gusti Allah menjadikan sebagian hati terhijab dariNya? Bukankah IA sungguh Maha Kuasa untuk menjadikan semua hati memandangNya dan bersujud penuh takzim kepadaNya? Mengapa tak semua orang IA takdirkan tuk terlahir sebagai pengabdi yang taat kepadaNya? Bukankah IA sungguh Maha Berkehendak, yang kehendakNya tak mungkin ditolak oleh siapapun jua? Menagapa tak semua orang IA anugerahkan bahagia sejak masa pertama kelahiran dan sepanjang hidup mereka? Bukankah IA sungguh Maha Melapangkan dada-daada sehingga kesedihan dan kesengsaraan tak ada dirasa?...

Sungguh jika IA menghendaki, maka semua hati kan tunduk kepadaNya. Semua kening kan bersujud di hadapanNya. Semua jiwa menjadi pengabdi setia dan taat kepadaNya. Semua dada bagai samudera.

Namun IA menginginkan dicinta, dan menginginkan kita bisa menikmati rasa cinta kepadaNya. IA menginginkan dirindukan, dan menginginkan kita bisa merasakan kemabukan merindu dan harapan. IA menginginkan didekati, dan menginginkan kita semakin bahagia pada setiap langkah kita "mendekati"Nya. Maka IA kemudian menciptakan "jarak", "kejauhan", "kemisterian" dan "kehilangan", padahal IA sangat dekat dan senantiasa berada bersama kita !...

Maka IA memperjalankan kita melintasi "jarak", mempersempit "kejauhan", menyingkap "kemisterian", dan memunguti jejak-jejak tuk "menemukan"Nya. Terkadang melalui lintasan-lintasan terjal dan kelam. Terkadang melalui ketertenggelaman dalam kegelapan. Terkadang melalui lautan angkara, amarah, dan kemurkaan. Terkadang melalui hempasan yang melelahkan dan keputusasaan. Sesungguhnya semuanya adalah prosesi untuk menyiapkan diri kita tuk menjumpaiNya...dengan rasa cinta dan kerinduan yang dalam.

Setiap hati memiliki prosesi yang harus dilalui.....

Kamis

Pisau KeRahiman

Ada seorang nabi, yang Gusti Allah sangat mencintainya. Begitu sangat cintaNya, sehingga IA memberikan penderitaan yang dahsyat kepada sang hamba. Nabi Ayyub alaihi salaam, telah dipilihNya untuk hanya mencintaiNya..untuk mengisi hatinya hanya dengan IA, hingga tak ada sedikitpun bagian yang diperuntukkan bagi selain IA di dalam dirinya. Maka Gusti Allah kemudian mengucilkan ia dari harta-harta yang dimilikinya. Menjauhkan ia dari anak-anak, isteri, dan para pengikutnya. Lalu menempatkan ia di sebuah gubuk reyot di atas tanah pembuangan sampah di luar perkampungan sebagai tempat tinggalnya. Tidak ada lagi yang tersisa dari keluarganya selain isterinya, yang memburuhkan diri bekerja pada orang-orang dan pulang dengan membawa sesuap makanan untuknya. Bahkan..Gusti Allah kemudian menghilangkan daging, kulit, dan tenaganya, hingga menyisakan hanya telinga, mata, dan hati, demi memperlihatkan keajaiban qudrah kekuasaanNya.

Namun sang nabi terus memuji kesucianNYA dengan lisannya dan bermunajat dengan hatinya. Ia melihat semua keajaiban itu dengan matanya, sementara nyawanya maju mundur dalam jasadnya. Dan para malaikat bersalawat memohon kesejahteraan untuknya serta membesuknya.

Sang hamba terputus dari manusia, namun tersambung dengan kasih keintiman denganNya. Ia juga terputus dari sarana-sarana, daya upaya dan kekuatan, namun kemudian ia menjadi tawanan cintaNya, juga takdir, kekuasaan, kehendak, dan ketetapan terdahulu Nya. Perkaranya bermula pada kesabaran, dan berakhir menjadi kejelasan. Pada awalnya terasa pahit, namun akhirnya manis terasa. Sang nabi hidup nyaman di tengah petaka yang menimpanya, sebagaimana kenyamanan hidup Nabi Ibrahim as di tengah bara api yang membakarnya.

Kaum salih terbiasa bersabar menghadapi bencana, tanpa kecemasan sedikitpun sebagaimana kecemasan yang kita tunjukkan. Bencana memiliki banyak ragam. Ada yang menimpa fisik (al-bunyah) dan ada yg menimpa hati. Ada yang bersama makhluq, dan ada juga yang bersama Sang Pencipta. Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak pernah ditimpa keperihan derita, sebab bencana adalah khatatif (pisau bedah untuk menyembuhkan luka) milik al-Haqq 'Azza wa Jalla.

Syekh 'Abd al-Qadir al-Jilani dlm kitabnya "Al Fath ar-Rabbani wa al-Fayd ar-Rahmani"

Selasa

Penghapus Kesedihan

"Akulah Artiyail, Malaikat pelipur lara dan penghancur kesedihan. Aku dicipta dengan rahmatNya, yang dikirimkanNya untuk menghibur manusia semuanya. Aku diciptakan untuk menyeka kesedihan dan rasa sakit dari nafas mereka yang dicintaiNya. Aku, dengan izinNya, mengembalikan manusia kepada kehidupan normal mereka dan membebaskan mereka dari kesempitan, rasa sakit karena depresi, dan kegelisahan.."

Penyakit jiwa adalah ujian terberat yang dikirimkanNya kepada manusia untuk mengingatkan mereka, bahwa mereka tidak boleh hanya mengejar-ngejar segala yang bersifat jasmaniah dan melupakan warisan sifat-sifat kemalaikatan mereka. Para malaikat selalu mengingatNya. Jika mereka berhenti mengingatNya, maka mereka akan serta-merta sirna. Demikian pula dengan manusia, yang perlu terus mengingatNya Sang Maha Pencipta Segala, Yang Maha Melingkupi mereka agar kehidupan mereka senantiasa dalam kebahagiaan dan bersyukur.

IA memerintahkan para malaikat untuk melayani mereka yang mengingatNya, dan menegur mereka yang melupakan dan mengabaikanNya. Bayi dan anak-anak menangis karena pahitnya obat. Manusia dewasa memahami kebutuhan mereka akan energi kemalaikatan dari kebajikan dan keindahan, dan jika mereka memilih untuk mengabaikan kebutuhan semacam ini, maka mereka diperingati melalui obat pahit berupa depresi. Sebuah shocks atas mereka yang mengabaikan dan melupakanNya, Maha Pencipta kebajikan dan keindahan.

Sifat kemalaikatan kita adalah dalam zikir kita kepadaNya dan mewujud indah bagi semua makhluqNya. Sementara sifat-sifat yang kasar hanyalah utk konsumsi hewan. Ketika manusia menjadi lupa dari mengingatNya, maka karat bertambah dalam hatinya. Depresi mengendap dan melankoli menemukan rumah tinggal tetapnya. Sebagaimana sabda Kanjeng Nabi, "Segala sesuatu ada semirnya. Dan semirnya hati adalah mengingat (zikir) kepadaNya"

Depresi adalah penyakit bagi hati dan jiwa yang tidak peduli. Hati yang waspada akan selalu menjaga kepercayaan dan harapan dan iman, dan menempati gerbangnya sebanyak malaikat pelindung yang diciptakanNya. Ia tidak pernah mengizinkan kegelapan depresi dan keraguan untuk masuk. Ia menjaga hati sebagaimana menjaga harta benda yang berharga dari jarahan pencuri. Dengan mengingatNya hati kan senantiasa terjaga. Dengan mengingatNya manusia dimuliakanNya. Dengan zikir, manusia menjadi cahaya...sebagaimana malaikat bercahaya.

Sepi Mengabadi


Menghitung hari demi hari dan kemanakah kebahagiaan yang kucari? Ku berlari kesana kemari, menaklukkan mentari, mengejar bayangan sendiri. Kusangka kutemukan pada banyak hati yang kulabuhkan semua kegundahan dan kesepian. Kusangka kudapatkan pada banyak kesibukan dan hiruk-pikuk kepenatan. Dan semakin waktu berlalu, tiada lagi keindahan dapat mempesonaku. Tarian kupu-kupu dan gemulai daun beribu tak lagi indah di mataku...

Hanya sepi dalam gejolak hati yang tak kunjung berhenti. Dalam angkara dan keabadian penyangkalan akan semua keadaan. "Bukan begini seharusnya!"..."Tidak seperti ini!"..."Bukan aku!"..."Bukan seperti ia yang kudamba!"....

Ah...di mana aku?... kan kemana aku?....












Senin

Keikhlasan

Ikhlas adalah meyakini, bahwa semua yang diberikan olehNya adalah yang terbaik untuk kita. Meskipun terlihat pedih dan berat untuk dijalani, tetapi semuanya untuk kebaikan ruh dan jiwa kita. Hamparan kenyataan yang diberikan olehNya adalah jalan terbaik bagi jiwa makhluqNya. Tanpa terkecuali. Maha Suci Gusti Allah yang memelihara alam semesta ini mulai dari alam kecil hingga alam raya yang sebesar2nya.

Keikhlasan kita akan membuka hati kita kepada cahayaNya, yang memancar menerangi relung jiwa kita. Menjadi penerang bagi perjalanan kita dalam melintasi kehidupan ini.
Ikhlas dalam berkehidupan, adalah ikhlas melihat dan menerima semua ketetapanNya. Baik maupun buruk di mata manusia. Semuanya bukanlah percuma, karena semuanya diciptakan Alloh untuk kebaikan yang paripurna buat manusia. Semuanya.

Keikhlasan hanya dapat diraih melalui pemahaman akan AsmaNya yang mulia dan indah. Gusti Allah Yang maha rahmaan, rahiim, pemelihara alam semesta. Yang Maha berkuasa, Yang Maha berkehendak namun dalam kelembutan luar biasa. Rahmat Allah tercurah tak ada habisnya untuk semua mahklukNya tanpa terkecuali. Keimanan membuat manusia menjadi bisa menyaksikan kebesaran dan kerahimanNya. Kekufuran adalah menutupi hati dan menipu jiwa dari ke-Maha kasihsayangNya. Allah. Allah. Allah. Dan semuanya bertasbih memuliakan namaNya. Di alam raya ini semuanya berzikir menyaksikan menjadi saksi akan kebesaran dan kerahimanNya.

Allah maha mengatur dan memelihara seluruh ciptaanNya. Semuanya. Tanpa terkecuali. Dalam kebaikan, untuk kebaikan, dengan kebaikan. Semua aturan hidup dibentangkanNya untuk memuliakan manusia di dunia ini. Dalam rahasia rencana2Nya semua kebaikan mengalir menyelimuti kehidupan manusia semuanya. Allah. Allah.Allah. Semuanya bertasbih menyaksikan ke-Maha RahimanNya. Allah.Allah.Allah. Bahkan seluruh zarrah di alam semesta ini bertasbih memuliakan kebesaran dan keagunganNya. Allah.Allah.Allah. Yang Maha Mulia, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Memelihara alam semesta!

Besujudlah kepadaNya dengan penuh keikhlasan menerima semua yang diberikanNya untukmu. Tak ada keraguan, tak ada pertanyaan untuk keRahimanNya. Subhanallah, Maha Suci Gusti Allah dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan. Allah Maha Mulia, Allah Maha Kuasa, Allah Pemelihara alam semesta. Bersujudlah, bersujudlah! Allahu Akbar!...

Kembaliku


Dan tibalah akhir waktuku, maka semua yang kukejar selama ini dan kumiliki selama ini menjauh dariku.Harta benda yang siang dan malam kukumpulkan, anak dan isteri yang bertahun kubanggakan dan memanjakan hidupku, dan kebesaran yang kutinggikan dari jabatan dan kekuasaan yang selama ini kuagungkan dan kuperjuangkan. Dan segala kenikmatan dunia dan semua gemerlap perhiasan dunia, yang selama ini kuteguk dalam kesenangan. Semuanya berhenti menemaniku, dan satu persatu menjauh dariku.

Duh Gusti, semua selainMu yang kusandarkan diriku kepadanya untuk memperoleh apa yg kuinginkan di dunia ini tak ada yang bersedia menemaniku dan mereka berpaling dariku. Di manakah mereka ketika aku membutuhkan teman dalam akhir perjalananku yang sepi ini? Bahkan keluargaku hanya dapat menemaniku hingga batas butiran tanah terakhir dan helai daun bunga yang mereka tebarkan di atas diriku...

"Duh,Gusti..hanya ampunanMu yang kuharapkan,
duhai Yang Maha Agung yang Tiada Tuhan melainkan Engkau.
Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri dan tak membutuhkan siapapun untuk keberadaanMu.

Inilah diriku. Sendiri...
yang bertaubat kepada keMaha Rahmaan RahiimanMu, yang bertaubat sebagaimana taubatnya hamba yang berlaku zhalim dan berselimut dosa.
yang bertaubat kepadaMu sebagaimana taubatnya hamba yang tiada memiliki daya dan kekuatan untuk berbuat kebaikan ataupun keburukan.
yang bertaubat kepadaMu sebagaimana taubatnya hamba yang tiada berdaya untuk memiliki hidup ataupun mati
ataupun saat kebangkitan nanti.
Ya Allah,..aku mohon ampunanMu duhai Dzat Yang Maha Agung.
Maha Suci Engkau dengan segala KebesaranMu dan sepenuh puji-puji hanyalah untukMu..."


Dalam Pemeliharaan Paripurna

Gusti Allah lah yang telah menciptakan alam semesta ini, mulai dari makhluq yang terkecil hingga yang memenuhi alam raya. IA Maha berkuasa untuk memelihara semuanya sebaik-baiknya, dan ilmuNya meliputi apa-apa yang tampak maupun yang tidak nyata

Gusti Allah lah yang Maha kaya, Yang menjamin rizki semua makhluqNya..bahkan menghidupi semut2 yang engkau temui di kamar mandimu. Apa yang mereka makan dari sana? Mereka terus berkembang biak dari hari ke hari, dari tahun ke tahun, dan sepanjang masa hidupnya...

Ruhmu Merindu

Sesungguhnyalah jauh di balik siapapun kita, ruh kita terus merindukan negeri asalnya. Ia senantiasa ingin kembali ke sana, kembali ke wujud terbaiknya. Siapapun kita. Di balik keterlenaan kita dalam alam jasadi ini, di dalam keterhanyutan kita dalam banyak hasrat, nafsu, dan keinginan diri, di bawah tekanan ambisi dan kebutaan hati, ruh kita terus merintih meminta kembali..

"duh,Gusti...duh,Gusti...betapa aku sangat merindukanMu...bebaskan aku dari penjara yang membelenggu..lepaskan aku dari jerat yang menahanku! duh,Gusti...aku menangis dalam keterpaksaan ini...hasrat diri membawaku ke tempat-tempat yang kutakmau...menjauhiMu...keinginan diri memaksaku melakukan apa-apa yang kutak setuju...mengoyak kesucianku...merobek kemuliaanku!! duh, Gusti...dengar rintihku..betapa aku merinduMu..."

Subhanallah. Di balik siapapun kita, ruh kita terus merindukan negeri asalnya. Dengarkan ia, kasihanilah ia, dan penuhilah keinginannya. Hantarkan ia menaiki setiap jenjang alam kembali ke wujud terbaiknya. Demi Allah, jika engkau bisa mendengar rintihannya, maka hanya Gusti Allah keinginannya. Tidak yang lainnya. Jika engkau bisa mendengar tangisnya, maka hanya Gusti Allah isi kerinduannya. Bukan yang lainnya...

Dalam Belenggu Nafsu


"Duh, Gusti..tiada kesanggupanku melepaskan diri dari hasrat, nafsu, dan keinginan diriku. Sesungguhnya Engkau tahu, betapa besar keinginanku untuk menggapaiMu, betapa merindu ruh ini memelukMu. Meski setiap kali aku terjerembab pada satu langkahku menujuMu. Duh, Gusti..betapa kuat ia mencengkeramku dan tak mau melepasku!! Duh, Gusti..tiada kesanggupanku melawan tarikan nafsuku...tiada kesanggupanku..."

Nafsu membelenggu dan tak melepasmu hingga engkau tunduk kepada keinginannya. Berjuanglah untuk melawannya dengan bersandar kepada kasihsayang dan kekuatan qudrahNya. Hanya IA yang bisa menolongmu membebaskan diri dari jerat nafsu dan segala bayangan duniawi. Tidak ada kekuatan selain yg dititipkan olehNya pada dirimu. Subhanallah, dan sesungguhnya Alloh Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Semuanya. Tak ada satupun makhluqNya yang dapat mengelak dari takdirNya, tak ada satu makhluqpun yang dapat melawan kehendakNya. Subhanallah...

Kesabaran untuk menghadapi ujian nafsu yang telah IA ciptakan untuk mengujimu. Gunakanlah kesabaran utk menghadapinya. Kesabaran berarti keteguhan untuk tidak tumbang diterpa badai cobaan. Kesabaran berarti keteguhan untuk menanggung cobaan dengan tidak mengeluh kepda rencana dan keputusanNya. Kesabaran adalah mutiara kehidupan.

Nafsu akan selalu mengganggu membisikimu. Bayangan dan ilusi diciptakannya utk mengelabuimu. Jangan tertipu. Semuanya adalah tak nyata. Semuanya hanyalah permainan nafsu yang membolak-balik perasaanmu. Semuanya tak nyata. Bersandarlah kepada keputusan Allah, maka akan kau temui pengalaman yang sejati. Pengalaman yg berjalan dalam skenarion Ilahi...

Terlampaui Batas Angan

Terlampaui batas antara angan dan nafsu, semua butuh waktu
Ada cinta asli dan palsu sulit kita rasa karena kita jauh dari rasa
Betapa berat cinta asli dalam bukti dan janji itu amat berarti,
itu sejati, sehati...

Tanpa terlihat jelas nafsu itu disana, nanti dan nanti
Dilihat indah diraba bubrah
Apapun itu kehendak nafsu, susah nian cari jati hati
Hancur dan leburlah perilaku, kurang indah itu untuk raih mata hati.

Lupakan

Kesalahan sebesar apapun janganlah menghalangi dirimu dari berbaik sangka kepadaNya, karena tak ada dosa yang terlalu besar di hadapan keMaha Rahmaan dan RahiimanNya. Jika kita masih mengandalkan amal kita dalam mengharapkan kasihsayangNya, maka kita akan menjadi pesimis dan patah harapan manakala kita berbuat salah sementara amal kita rasanya baru sedikit. Padahal kepada Gusti Allah lah kita semestinya bergantung. Karena mengandalkan amal, malah bisa melahirkan rasa kesombongan spiritual. Menyandarkan diri kepada amal dan ketaatan kita yang banyak, malah bisa melahirkan perasaan paling benar dan paling dekat kepada Gusti Allah.

Gusti Allah lah yang Maha Berkehendak, dan IA berkehendak memilih siapapun yang IA kehendaki. Kesalahan yang kita alami hanyalah peringatan untuk memperkuat kesadaran kita sebagai hamba yang penuh kelemahan dan kelalaian. Ketersesatan kita adalah pembangkit kesadaran akan kehendak, rahmat, dan kemurahanNya. Kebesaran ampunan Gusti Allah tidak bisa dilampaui oleh seluruh dosa-dosa hambaNya. Ampunan Gusti Allah lebih agung, lebih besar, lebih kinasih pada hamba-hambaNya yang bertobat.

Maka, lupakanlah kesalahan dan ketersesatan di masa lalumu. Menyebut-nyebut suasana musim kemarau di tengah musin hujan, sama halnya dengan musim kemarau itu sendiri. Taubat adalah melupakan dosa-dosa masa lalumu. Bagaimana bisa, hati yang telah dipenuhi oleh asmaNya dan mengingat kasihsayangNya akan mengingat selainNya??..

Subhanallah...

Lawan Nafsumu

Nafsu membelenggu dan tak menyisakan ruang untuk mengingat Allah. Menenggelamkan kesucian nurani di balik bayangan –bayangan ilusi yang diciptakan oleh akal dan gairah sesaat duniawi.Terbelenggu dalam jerat yang semakin ketat manakala engkau mengikuti dan menuruti kemauannya. Tak mungkin terlepas kecuali dengan kehendakNya yang Maha Rahmaan dan Rahiim.

Berjuanglah untuk membebaskan dirimu dari belenggu nafsu, seberat apapun itu. Bersandarlah kepada kekuatan Allah jika engkau merasa tak mampu untuk itu. Tiada kekuatanmu kecuali kepada kekuatan Ilahi Rabbi.

Duhai.. nafsu yang senantiasa membayangi gerak batinmu, jangan dengarkan ia jangan hiraukan ia karena ia akan terus membisiki rayuan untuk mengajakmu memasuki lembah kenistaannya. Hiasan dunia yang fana dan sesaat, karena setelah itu yg tinggal hanyalah kesengsaraan, kesempitan, kebencian, keputusasaan, ketidakberdayaan, keterpurukan, penderitaan, dan kehinaan di mata Allah. Jangan ikuti ia jika menjadi manusia mulia tujuan perjalananmu. Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah. Tiada kekuatan selain kekuatan Allah !!...

Tutup matamu dari penglihatan hina, tutup telingamu dari bisikan hina, tutup hatimu dari sentuhan-sentuhan batin yang hina yang ditiup2kan setan kepadamu. Semuanya adalah tiada. Semuanya adalah bayangan semata. Tidak nyata. Engkau akan mengetahuinya nanti setelah engkau tiada dan berdiri di hadapanNya. Hanya engkau dan IA. Semuanya hanyalah perhiasan dunia yang fana dan tidak nyata.

Nafsumu hanyalah debu di atas batu yg kemudian tertiup angin manakala semua kenikmatan itu telah berlalu. Ia tiada karena ia hanya hidup sesaat dari makanan batinmu yg engkau serahkan kepadanya. Ia akan mati jika engkau tak memberinya makan dan minuman dari hatimu. Ia akan pergi jika engkau memaksa hatimu untuk tidak memanjakannya. Sakit pada mulanya, tapi itu adalah peringatan kepadamu agar engkau tidak terjerumus ke dalam rayuan palsunya. Tunduklah dan rasakan kesakitanmu! Subhanallah, maha suci Allah yang hanya dengan kekuatanNYA engkau bisa melawan nafsumu.

Jangan patah semangat dalam perjuangan ini. Semuanya adalah pelajaran bagimu. Cermati satu persatu dan maknai semuanya dengan hati-hati. Dalam setiap peristiwa ada pelajaran tentang apa yg dapat menarikmu ke dalam jebakan nafsu. Setiap peristiwa menunjukkan pintu-pintunya. Setiap tatapan mata, setiap kerlingan, setiap bisikan, setiap gerak dan sentuhan. Semuanya menjadi pintu yang berbahaya bagi dirimu.

Anakku, tetap jaga kesucian batinmu. Jangan kotori dengan perhiasan murah dari dunia yang sesaat ini. Yakinlah, bhw kehidupan di alam nanti jauh lebih indah dan lebih membahagiakan rasanya. Semua yg dijanjikan dunia menjadi tidak berarti dibandingkan dengan semua yg diperoleh di alam nanti. Amat sangat jauh berbeda. Bagai bumi dan langit. Sabarlah dengan waktu. Bersabarlah dengan cobaan dan ujian yang diberikan kepadamu. Jangan tertipu, jangan terperdaya. Berat memang, anakku. Sangat berat. Tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk dilawan dan dikalahkan. Hanya satu yg musti diingat: tawakkal kepada pertolongan Gusti Allah. Istighfar dan bersabar. Meski engkau menjadi dikucilkan karenanya. Meski engkau menjadi sepi dan sendiri di dunia, tapi hatimu akan penuh dengan malaikat2NYA yang terus menerus menaburkan keindahan pesonanya, anakku.. Subhanallah..Subhanallah..Subhanallah..begitu indah..sangat indah..terindah.. Subhanallah.

Yakinlah anakku, dunia ini hanya sebentar. Mereka yg memiliki kecantikan dan pesona hanya sebentar. Bersabarlah dengan waktu. Sandarkan dirimu kepada pertolongan Allah untuk menaklukan nafsumu, Perbanyak istighfar. Lupakan kenikmatan sesaat, lupakan pesona sesaat, lupakan rayuan dan keharuman sesaat. Istighfar..istighfar..istighfar..

Sepi dari makhluqNya. Seindah apapun mereka. Maka akan IA ramaikan hatimu dengan keindahan yang terindah dari sisiNYA. Subhanallah…

Bersabarlah anakku. Bersabarlah…..

Berhentilah Di Sini ...

Kembara hati melanglang dunia mencari bahagia. Mendaki ketinggian dunia mencari damai di atas hamparan mega. Menyelami kedalaman lautan mencari hening dalam kesunyian yang dalam. Menjelajahi padang rumput savana dan perbukitan, mencari damai pada pucuk-pucuk ilalang dan bunga-bunga yang berterbangan. Menemani malam-malam penuh kesepian melabuhkan segala kegelisahan pada rembulan yang lembut mengambang. Mengunjungi banyak hati, melabuhkan rasa dan keinginan mencintai. Duhai, hati yang mencari bahagianya...kemana lagi engkau kan mencari? Berapa jauh lagi engkau kan pergi melangkahkan kaki? Berapa banyak hati lagi ?...

Dan waktu pun berlalu, dan seakan perjalananmu tak pernah berhenti. Tak pernah sampai. Hari berganti minggu, minggu memberi jalan kepada bulan, dan bertahun waktu satu-satu berlalu. Bahagia yang engkau cari hanya sekejap hadir dalam sejenak sepi, seteguk warna-warni, sebentar kepuasan jasadi. Dan segala pencarian itu terus kembali. Doamu seakan tak menghantarkanmu. Sujudmu seakan tak menyampaikanmu. Khusyu-mu seakan tak mendamaikan hatimu... Ah..harus bagaimana lagi aku?..

Berhentilah mengembara, duhai hati yang mencari. Diam di sini. Karena sesungguhnya "perjalanan" yang sebenarnya ada dalam hatimu. Engkau "mencari" apa yang sesungguhnya telah ada bersamamu sejak awal penciptaanmu. "Jarak" dan merasa "jauh"-mu sesungguhnya adalah tipuan mata dan ilusi yang menghalangimu. Berlapis hijab dicipta oleh akal, hasrat, tabiat dan angan-anganmu..."menjauhkan" mu. Nafsumu membangun dunia bayang-bayang yang menguasai akal, nurani dan jiwamu..."menutupi" mu. Padahal semua yang engkau cari telah ada bersamamu, dalam dirimu, bahkan lebih dekat daripada urat-lehermu!!

Bukan Kata Kata

Keindahan iman hanya terpancar manakala ia telah tertanam di hati manusia. Bersinar, bercahaya indahnya menerangi hati manusia di sekitarnya. Hanya di hati, iman dapat tumbuh subur. Akarnya menghunjam dalam dan ranting-rantingnya mengangkasa menembus langitNya.

Murnikan hatimu dengan keikhlasan dan ketulusan pengabdian kepadaNya saja. Keimanan adalah meyakini dalam hati, bahwa hanya ada satu tujuan hidup ini: Allah. Dan hanya Gusti Allah semata. Tidak ada lainnya yang mendampingi dalam menjadi tujuan perjalanan. Keimanan adalah meyakini, bahwa hanya Gusti Allah tempat bergantung dan bersandar. Karena tidak ada kekuatan selain kekuatanNya. Laa hawla wa laa quwwata illa billaah...

Iman yang hanya tergantung di mulut, hanyalah basa-basi dan hiasan dunia. Indah di mata, tapi buruk bersemayam di hati. Tiada kemurnian yang diberikan, tiada ketulusan, dan tiada keindahan. Iman di mulut hanyalah gula-gula. Yang terasa manis sekejap...tetapi lenyap seketika manakala kata-kata berakhir.

Tawakkal berarti menyerahkan semua urusan kepadaNya dan bukan kepada makhluqNya. Hanya kepadaNya tempat meminta, hanya kepadaNya tempat bersandar. Untuk urusan apapun jua. Dan tawakkal adalah sepenuh penghambaan kepadaNya, dalam kemurnian paripurna. Hanya kepada Allah, hanya untuk Allah, hanya dengan Allah...

Takwa di hati adalah penyerahan total kepada kekuasaan dan kemuliaanNya. Takwa di mulut adalah penghamburan kata-kata tak bermakna. Sedap didengar, tapi kata-kata tak bernyawa. Tak ada sedikitpun makna yang ditinggalkannya. Semuanya hampa...dan hanya kata-kata semata. Iman di hati, takwa di jiwa. Hanya kepada Allah, hanya dengan Allah, hanya untuk Allah. Laa ilaha illa Allah...

Dalam Belenggu Pengingkaran

Ada hati tak berhati.
Dalam sebuah gejolak, dalam pertarungan.
Antara ada fakta dalam sebuah penisbahan dalam alam
Tak terelak dalam nada sebuah sumber kemelut

Dalam duka nestapa,
Derita panjang teralir dari sebuah telaga dalam jelaga
Mengingkari antara realita terendam dalam jelaga angkara,

Aneh dan terluka.
Terlalu benar dalam belenggu keingkaran,
Dan terlalu lama dalam angkara.

Suka dan Duka Adalah Pelajaran DariNya

Hati adalah kumpulan keadaan yang selalu berubah setiap waktu. Kadang ia menjadi gembira dan bersuka. Kadang ia menjadi suka dan berpedih. Begitu selalu sepanjang masa tidak ada habisnya. Hingga kita mencapai batas usia. Jangan hanyutkan dirimu dalam naik-turunnya irama hati. Karena ia hanya akan mengombang-ambingkanmu. Menyebabkan gundah dan was-was, dan jalan masuk bagi bisikan setan ke dalam hatimu.

Sesungguhnya semua keadaan hakikatnya dari Gusti Allah semata. Sukamu, dukamu, tawamu, airmata pedihmu, semuanya adalah anugerahNya untuk melatih jiwa dan hatimu. Tanpa duka, engkau tak pernah dewasa. Tanpa airmata, engkau tak menghargai bahagia...

Terimalah dengan lapang dadamu semua yang IA berikan pada hatimu. Sakit dan gembiramu adalah pelajaran/hikmah yang harus engkau pahami. Jangan berlarut dalam duka, jangan terlena dalam suka. PAda setiapnya ada makna tersembunyi, yang hanya bisa dilihat dengan mata jiwa.

Gusti Allah Maha Halus dalam mengajarkan hamba-hambaNya. IA sisipkan rahasia-rahasiaNya dalam setiap kejadian, agar hamba-hambaNya dapat mengambil pelajaran yang dalam yang harus dibaca dan diresapi artinya secara perlahan. Untuk jadi pegangan perjalanan kehidupan.

Pedih, ceria, duka, tawa...adalah keadaan hati yang senantias berubah dan terus berubah sepanjang masa. Hingga usia kita tiba di akhirnya. Janga larut, jangan terlena, jangan hanyut dalam perasaan. Ambil hikmah dan pelajaran. Dalam dukamu ada cerita mulia. Dalam sukamu ada kisah mulia. Cari dan temukan kemuliaan itu dengan keikhlasan penerimaan kepada semua takdirNya! .....