Senin

Bukan Kata Kata

Keindahan iman hanya terpancar manakala ia telah tertanam di hati manusia. Bersinar, bercahaya indahnya menerangi hati manusia di sekitarnya. Hanya di hati, iman dapat tumbuh subur. Akarnya menghunjam dalam dan ranting-rantingnya mengangkasa menembus langitNya.

Murnikan hatimu dengan keikhlasan dan ketulusan pengabdian kepadaNya saja. Keimanan adalah meyakini dalam hati, bahwa hanya ada satu tujuan hidup ini: Allah. Dan hanya Gusti Allah semata. Tidak ada lainnya yang mendampingi dalam menjadi tujuan perjalanan. Keimanan adalah meyakini, bahwa hanya Gusti Allah tempat bergantung dan bersandar. Karena tidak ada kekuatan selain kekuatanNya. Laa hawla wa laa quwwata illa billaah...

Iman yang hanya tergantung di mulut, hanyalah basa-basi dan hiasan dunia. Indah di mata, tapi buruk bersemayam di hati. Tiada kemurnian yang diberikan, tiada ketulusan, dan tiada keindahan. Iman di mulut hanyalah gula-gula. Yang terasa manis sekejap...tetapi lenyap seketika manakala kata-kata berakhir.

Tawakkal berarti menyerahkan semua urusan kepadaNya dan bukan kepada makhluqNya. Hanya kepadaNya tempat meminta, hanya kepadaNya tempat bersandar. Untuk urusan apapun jua. Dan tawakkal adalah sepenuh penghambaan kepadaNya, dalam kemurnian paripurna. Hanya kepada Allah, hanya untuk Allah, hanya dengan Allah...

Takwa di hati adalah penyerahan total kepada kekuasaan dan kemuliaanNya. Takwa di mulut adalah penghamburan kata-kata tak bermakna. Sedap didengar, tapi kata-kata tak bernyawa. Tak ada sedikitpun makna yang ditinggalkannya. Semuanya hampa...dan hanya kata-kata semata. Iman di hati, takwa di jiwa. Hanya kepada Allah, hanya dengan Allah, hanya untuk Allah. Laa ilaha illa Allah...