Kamis

Dalam Lautan Kehendak


Kita senantiasa bergantung kepadaNya, sementara IA ndak membutuhkan siapapun atau apapun jua. Ketetapan, kenyataan hidup, perintah dan laranganNya, kebutuhan dan amalan kita, adalah bagian dari kehendak dan rencanaNya. Gusti Allah adalah pencipta dan pemelihara segala yang kasat mata dan tak kasat mata, dalam ruang dan waktu, dan di luar ruang dan waktu, sebelum sekarang, sekarang, dan yang akan datang.

Kita memohon kepadaNya agar membuat kita ridla dengan keputusanNya dan sabar dengan apa yang kita alami. Penderitaan atau ketersesatan adalah jalan sebab kepada rasa butuh kita, sehingga kita mau bertaubat dan berdoa kepadaNya, menangis dan mendamba kedekatan serta perhatianNya. Sesungguhnyalah amal dan kebutuhan kita bukanlah penyebab kemurahan dan rahmatNya. Mereka ada hanya untuk mengurangi rintangan dan hijab di depan hati kita, sehingga kita menjadi bisa melihat kemurahanNya. Takdir kita...adalah hasil dari bertumpuknya ketetapan, yang saling berhubungan dengan sarana sebab akibat. Sedangkan rahmat, cinta, dan keadilanNya adalah kekal abadi.

Pandanglah kenyataan hidup dengan mata batinmu, bukan dengan mata kepalamu. Maka semuanya akan terbuka bagimu kebenaran kalamNya dan kehendakNya. Tak ada sesuatupun yang sia-sia yang diciptakanNya, karena semuanya memiliki nilai dan hikmah bagi semua yang memahaminya. Tidak menyetujui datangnya musim panasNya, maka panas akan membakar kita. Tidak menyetujui musim dinginNya, maka dingin akan membekukan kita. Mengiyakan dan menerima keduanya akan melenyapkan sakit dan derita yang diakibatkannya.




Begitu juga dengan menyetujui dan mengiyakan dalam menerima bencana, akan menghilangkan kesusahan, penderitaan, kegundahan, kegelisahan, dan kekagetan saat turunnya bala dan petaka. Kesabaranmu adalah mutiara, yang tersembunyi di balik segala peristiwa. Hanya kepadaNya saja sandarkanlah kekuatan, untuk menjalani bentang kehidupan...