Sabtu

Berjalan Dalam Kaca


Sesungguhnya engkau ada dalam dunia banyak kaca. Berdiri pada satu sudut pandang pembiasan. Dan dalam banyak kaca engkau akan melihat banyak sisi dirimu. Banyak citra dalam banyak sudut yang berbeda, tapi hatimu tahu bahwa semuanya hakikatnya adalah dirimu. Sesungguhnya semua wujud adalah penampakan kasihsayangNya. Dalam kebaikan engkau melihat keMahaindahanNya. Dalam keburukan engkau melihat keMahaadilanNya. Pada semuanya ada hikmah dan pelajaran untuk diambil sebagai bekal dalam jalani kehidupan.

Manusia hanya berusaha untuk sedapat mungkin mencerminkan kemuliaan bias cahayaNya. Semurni mungkin. Tanpa terbiaskan oleh nafsu dan angkara, dan tabiat buruk dari diri ini. Karena nafsu dan angkara akan membelokkan bias cahayaNya, dan menjadikan "wujudmu" tidak sempurna, dan kehilangan kemuliaan sifat-sifatNya. Keindahan akan sirna dan tertutupi. Kelembutan akan hilang, tenggelam dalam nafsu dan keinginan-keinginan pribadi. Maka engkau menjelma menjadi apa saja sesuai dengan apa yang membiaskan cahayaNya. Engkau bisa menjadi lilin, menjadi api, menjadi bulan, menjadi matahari. Bias-bias cahayaNya mewujud melaluimu, dan menampakkan pada pandangan manusia semuanya.

Jadilah indah, dengan memurnikan bias cahayaNya saja. Pegang teguh syariat, seleksi lintasan hati. Bersihkan kaca cerminmu. Jangan biarkan debu membias cahayaNya. Jangan biarkan batu menghalangi lintasan bias cahayaNya. Bersihkan jalanmu, bersihkan hatimu, beningkan kaca cerminmu. Dan jadilah cermin yang sempurna memantulkan bayanganNya. Jadilah keindahan untuk manusia di sekitarmu. Jangan kotori cerminmu, jangan biaskan wujud indahmu.

Bersihkan satu-satu debu yang mengotori hati dan jiwamu. Perlahan saja, tapi pasti. Tak apa jika bias-bias tak sempurna masih ada, karena semuanya adalah pelajaran. Jangan berkecil hati karena kesalahan-kesalahan, jangan bersedih karena kesilapan dan kelengahan, jangan putus asa karena banyaknya kekurangan. Karena setiap bias tak sempurna adalah pelajaran yang sangat berharga. Pahami bagaimana engkau menjadi karena bias-biasmu itu, pahami bagaimana wujud yang buruk menjadi, pahami bagaimana ketidaksempurnaanmu menjadi. Bersabarlah dalam membersihkan hati. Aku tahu, bahwa seringkali engkau lemah tak berdaya di hadapan diri dan nafsumu. Maka sandarkan semua upaya pada kekuatanNya saja. Laa hawla wa laa quwwata illa billaah...




Bias samping, bias atas, biasa bawah, bias sudut. Semua adalah wujud dirimu yang ndak sempurna. Kelengkapan bias adalah kesempurnaan. Dalam kelurusan bias, bayangan terwujud lengkap dan sempurna. Engkau akan bisa melihat lengkap wajahmu, sinar matamu, raut ekspresi wajahmu, dan senyummu. Jadilah indah, dengan membersihkan kaca hatimu. Bening...bening...beningkan kaca hatimu, untuk membiaskan sempurna sifat-sifat dan keindahanNya.



Jadilah indah dengan keikhlasanmu. Hanya kepada Allah, hanya dengan Allah, hanya untuk Allah ...