Sabtu

Ketika Hatimu Berbicara

Hati yang bersih adalah sumber kebaikan. Hati yang senantiasa menatap hanya Gusti Allah semata dan bukan menuju selainNya. Hati yang dipenuhi oleh rasa kehadiranNya dan bukan oleh selainNya. Hati yang senantiasa bersandar dan bergantung hanya kepada Gusti Allah semata dan bukan kepada yang lainNya. Dan hanya dengan demikianlah maka hati bisa membiaskan cahayaNya dengan lurus dan sempurna. Kehendakmu adalah kehendakNya. Perbuatanmu adalah perbuatanNya...

Duhai pengejar dunia dan beragam perhiasannya!. Hatimu hiruk-pikuk dengan keinginan diri, bagaimana mungkin engkau mengaku-aku telah memiliki kebeningan hati? Hatimu penuh dengan kesibukan membesarkan diri, bagaimana mungkin engkau mengaku-aku telah memiliki kemurnian suara hati? Hatimu penuh dengan selainNya, bagaimana mungkin engkau mengaku-aku telah menghadirkan kehendak dan perbuatanNya? Amat jauh dirimu dari kemuliaan yang kau impikan itu!

Cermati kata hatimu!..Selidiki bisikan hatimu!. Apakah ia dari Tuhanmu? Ataukah bisikan hasratmu, tabiatmu, nafsumu, jin, malaikat, dan makhluq2 lain di sekitarmu?

Ketika hati berbicara kepadamu, jangan-jangan keinginan dirimu lah yang berbicara. Ketika ia berbisik kepadamu, bisa jadi hasrat dan tabiat dirimu lah yang membisikimu. Membawamu lelah mengembara jauh dari kota ke kota dalam dunia bayang-bayang dan ilusi yang diciptakan oleh akal dan perasaanmu. Membawa jiwamu semakin jauh ke dalam kota-kota penuh kekecewaan, kegelisahan, kegundahan, dan kesempitan...