Rabu

a Gift of Honor

Empatratustigapuluhdelapanributahun sebelum penciptaan semesta, ditegakkanNYA Syajaratul Kaun -Pohon Kepastian- yang darinya empat dahan menjulang. Ruh Kanjeng Nabi Muhammad saw yang tlah diciptaNya, IA letakkan di salah satu dahannya. Maka ruh itu bersyukur atas perwujudannya dan melantunkan pujian selama empatpuluhribu masa,

"Allahu Zul-Jalali wal-Ikram..."
Duhai Gusti, Engkaulah pemilik segala keluruhan dan kemurahan....

Empatpuluhributahun berlalu dan selama itu pula ruh memujiNya. Kemudian IA mencipta cermin dan diletakkanNya di hadapan Ruh Kanjeng Nabi kekasihNya, sehingga kini ia bisa melihat wujudnya. Dalam keterpanaan sang ruh memandang citra keindahan dan kesempurnaan dirinya, lima kali ia berucap syukur menerima anugerahNya,..

"Shukran lillaahi ta'ala"... terima kasih duh Gusti, Yang Maha Tinggi.....

dan pada setiap kali ucapan syukur ia tersungkur bersujud, sepenuh pengagungan dan penghambaan sembari bertabish mensucikan asmaNya,

"Subhanal-aliyyul-azhim, wa la yajhalu"... Maha Suci Engkau, Yang Maha Sepenuh Kuasa lagi Maha Tinggi, Yang tak ada sesuatupun luput dariMU..

"Subhanal-halim alladzi la yu'ajjalu"... Maha Suci Engkau, Yang Maha Penuh Keadilan lagi Maha Penuh Kesabaran...

"Subhanal-jawad alladhi la yabkhalu"... Maha Suci Engkau, Yang Maha Pemurah lagi Maha Pemberi...

Subhanallah, demikianlah lima waktu bersujud dalam seharisemalam merupakan anugerah tanda penghormatan dari Gusti Allah SWT kepada umat Kanjeng Nabi saw.



***
disarikan dan dibahasakan kembali dari wejangan Syeikh Maulana Hisyam Kabbani dan Syeikh Nazim Ad'l alHaqqani
http://naqshbandi.org/frmteach.htm